You've been such a wonderful man to me. A good friend, a great bestfriend and even greater as a boyfriend and I really don't know how to thank you enough for everything you've done to me, I'm thanking God for pairing me up with you and thanking you for being such a good partner.
It's such a good feeling you know, being loved that much by a person. Knowing that someone is always there to talk to you when you need to, knowing that someone in this miserable world cares about me. And knowing how blessed you are for having a person like that, your sunshine, your own sunshine.
Sunshine, being a sun is not always a good thing, you know. Sometimes you shine too much and sometimes you don't shine much or even you don't shine at all. But, who cares? I love that sunshine. When that sunshine shines in a right way, you'll get the warmest touch you could ever imagine and you start thinking things like... How come that sunshine could make me this happy, and taking you back to the start, to the moment when you don't really know why you're changing your sunshine that fast, and all of the sudden you get the answer to the big "WHY?" that always floating in your mind. It is a bliss, it is fate.
I do believe that God's plan is the best for all of us, and bringing you as a part of it, is.. a blessing.
Haha, cukup meracau bahasa inggrisnya. Kalau boleh jujur, kadang, ya.. things are not always so good ya ga sih. Ada kalanya aku kesel sendiri, atau mungkin sedikit irritated sama ya..... hal-hal yang sebenernya emang udah disitu dari sononya, blame it on the expectations:-P Tapi iya deh, ga akan keracunan film-film romantis yang bisa bikin berekspektasi yang kejauhan.
Kadang... ada kalanya aku itu ngerasa.... datar. Mungkin ke rutinitas yang efek sampingnya jadi ke kamu juga, when I get tired, when I get bored. I'm sure you do too, right? I'll consider you as a liar if you never feel so. haha
Tapi, tepatnya tanggal 20 Juli ini sih, yang bikin aku sadar kalau I've been such a jerk to this man, to the man who cares about me this much. Kalau keterusan, aku bisa jatoh ke jalur "taking you for granted". Terutama, di bagian:
"Kalau misalnya udah gitu, yaa yaudah lagian gapapa lah da udah sama si eta. terus paling nanti adaptasi, terus kesananya belajar yang bener, udah belajar yang bener mungkin dalam beberapa taun gitu bakal coba untung-untungan di tempat yang sama......................... intinya, pengen ngerubah pikiran, jahat sih tapi hidup kan gitu. Pengen bikin dia sadar kalau belajar yang bener itu tuh membuahkan hasil dan siapa tau bisa merubah pikiran, tapi jahat soalnya malah ngambil keuntungan dari yang milik orang lain....."
-kurang lebih gitu, kan? intinya, hehe.
it blows my mind away. Waking me up from this jerk-ness, kagum, salut, terharu, sedih, seneng, gemes, pengen banget meluk (shit, haha) dan lain-lainnya. Disatu sisi, seneng kebangetan.... bener-bener terharu. dan disatu sisi, sedih, kenapa harus aku? dibalik semua kekonsistenan kamu yang memang ada masuk akalnya juga, tapi cepat atau lambat semuanya bakalan berubah kok. Dan saat itu berubah, kamu harus tau.. kalau misalnya aku yang mengubah itu, alesan aku cuma satu ini.
Aku takut, kekonsistenan kamu beli kopi di Starbucks ini berkelanjutan sehingga kamu bener-bener ga ngelirik kopi-kopi di tempat lain. Yang sebenernya lebih baik, lebih pas, lebih simpel. Dan kamu jadi berpikiran "ngapain beli di yang lain kalau disini udah enak" ya, bener, bener banget. Tapi, ada kalanya, dan pasti ada kalanya comfort zone kamu ini direnggut dan aku gamau waktu comfort zone ini diambil, kamu emang bener-bener ga bisa lepas dari Starbucks ini, dan cuma gara gara Starbucks kamu jadi ngambil keputusan bodoh. Starbucksnya seneng, banget, punya pelanggan setia dan karena seneng dan sayang, ada kalanya Starbucks itu harus relain pelanggan setia itu untuk pergi, untuk coba beli kopi yang lain sebelum terlambat. Dan, Starbucks itu berharap, kamu ga lupain kedai kopi favoritmu yang dulu. Karena sampai kapan pun, kedai kopi yang satu itu tetep nganggep kamu pelanggan yang sangat amat difavoritkan, dia yang udah dapetin kopi yang lebih baik, karena dia pantes ngedapetin itu. YOU DESERVE BETTER, but until then.....
Why don't you stay and enjoy some Starbucks' coffee? :-)
It's such a good feeling you know, being loved that much by a person. Knowing that someone is always there to talk to you when you need to, knowing that someone in this miserable world cares about me. And knowing how blessed you are for having a person like that, your sunshine, your own sunshine.
Sunshine, being a sun is not always a good thing, you know. Sometimes you shine too much and sometimes you don't shine much or even you don't shine at all. But, who cares? I love that sunshine. When that sunshine shines in a right way, you'll get the warmest touch you could ever imagine and you start thinking things like... How come that sunshine could make me this happy, and taking you back to the start, to the moment when you don't really know why you're changing your sunshine that fast, and all of the sudden you get the answer to the big "WHY?" that always floating in your mind. It is a bliss, it is fate.
I do believe that God's plan is the best for all of us, and bringing you as a part of it, is.. a blessing.
Haha, cukup meracau bahasa inggrisnya. Kalau boleh jujur, kadang, ya.. things are not always so good ya ga sih. Ada kalanya aku kesel sendiri, atau mungkin sedikit irritated sama ya..... hal-hal yang sebenernya emang udah disitu dari sononya, blame it on the expectations:-P Tapi iya deh, ga akan keracunan film-film romantis yang bisa bikin berekspektasi yang kejauhan.
Kadang... ada kalanya aku itu ngerasa.... datar. Mungkin ke rutinitas yang efek sampingnya jadi ke kamu juga, when I get tired, when I get bored. I'm sure you do too, right? I'll consider you as a liar if you never feel so. haha
Tapi, tepatnya tanggal 20 Juli ini sih, yang bikin aku sadar kalau I've been such a jerk to this man, to the man who cares about me this much. Kalau keterusan, aku bisa jatoh ke jalur "taking you for granted". Terutama, di bagian:
"Kalau misalnya udah gitu, yaa yaudah lagian gapapa lah da udah sama si eta. terus paling nanti adaptasi, terus kesananya belajar yang bener, udah belajar yang bener mungkin dalam beberapa taun gitu bakal coba untung-untungan di tempat yang sama......................... intinya, pengen ngerubah pikiran, jahat sih tapi hidup kan gitu. Pengen bikin dia sadar kalau belajar yang bener itu tuh membuahkan hasil dan siapa tau bisa merubah pikiran, tapi jahat soalnya malah ngambil keuntungan dari yang milik orang lain....."
-kurang lebih gitu, kan? intinya, hehe.
it blows my mind away. Waking me up from this jerk-ness, kagum, salut, terharu, sedih, seneng, gemes, pengen banget meluk (shit, haha) dan lain-lainnya. Disatu sisi, seneng kebangetan.... bener-bener terharu. dan disatu sisi, sedih, kenapa harus aku? dibalik semua kekonsistenan kamu yang memang ada masuk akalnya juga, tapi cepat atau lambat semuanya bakalan berubah kok. Dan saat itu berubah, kamu harus tau.. kalau misalnya aku yang mengubah itu, alesan aku cuma satu ini.
Aku takut, kekonsistenan kamu beli kopi di Starbucks ini berkelanjutan sehingga kamu bener-bener ga ngelirik kopi-kopi di tempat lain. Yang sebenernya lebih baik, lebih pas, lebih simpel. Dan kamu jadi berpikiran "ngapain beli di yang lain kalau disini udah enak" ya, bener, bener banget. Tapi, ada kalanya, dan pasti ada kalanya comfort zone kamu ini direnggut dan aku gamau waktu comfort zone ini diambil, kamu emang bener-bener ga bisa lepas dari Starbucks ini, dan cuma gara gara Starbucks kamu jadi ngambil keputusan bodoh. Starbucksnya seneng, banget, punya pelanggan setia dan karena seneng dan sayang, ada kalanya Starbucks itu harus relain pelanggan setia itu untuk pergi, untuk coba beli kopi yang lain sebelum terlambat. Dan, Starbucks itu berharap, kamu ga lupain kedai kopi favoritmu yang dulu. Karena sampai kapan pun, kedai kopi yang satu itu tetep nganggep kamu pelanggan yang sangat amat difavoritkan, dia yang udah dapetin kopi yang lebih baik, karena dia pantes ngedapetin itu. YOU DESERVE BETTER, but until then.....
Why don't you stay and enjoy some Starbucks' coffee? :-)
Komentar